Ketulusan dalam Ukhuwah Islamiyah

Ketulusan dalam Ukhuwah Islamiyah
Oleh: Mun'im DZ 
(Admin Web: http://nu.or.id)

Ukhuwah Islamiyah merupakan sebuah keharusan bagi kaum muslimin yang meginginkan kebersamaan dan persaudaraan.  Namun seringkali ukhwah Islamiyah itu berbau manipulasi. Kiai Wahab Hasbullah mengingatkan adanya ukhuwah kusir kuda, satu kelompok menjadi kusirnya sementara kelompok Islam lain dijadikan kuda tunggangan. Sering kali terjadi slogan ukhuwah hanya dilakukan ketika dalam kondisi terdesak, setelah kondisi longgar mereka menerapkan prinsip musabaqah (persaingan) yang tanpa kenal tatakrama bahkan saling menafikan.

Peristiwa yang sering NU alami, bagaimana  dengan gigihnya membela kelompok Islam minoritas yang tertindas seperti Syi’ah, tetapi setelah ditolong malah menggerogoti akidah dan aset NU, sehingga di beberapa tempat sempat menimbulkan ketegangan. Demikian juga kelompok Wahabi yang saat ini terlibat permusuhan sengit dengan kelompok Syi’ah, tiba-tiba merapat ke NU sebagai kelompok Islam Sunni, padahal selama ini NU dianggap aliran bid’ah, sehingga keberadaannya selalu diharu biru.

Sebagaimana yang ditunjukkan para pemimpinnnya, NU bersikap menengahi ketegangan aliran tersebut. Sebab NU tahu bahwa pertentangan itu tidak perlu terjadi seandainya mereka tidak saling agresif. Lagi pula NU tahu bahwa pertikaian itu sengaja diciptakan oleh imperialisme global untuk memecah persatuan Islam. Islam temperamental seperti itu dengan sendirinya sangat mudah diadu domba. Perang antar kelompok yang saling membantai terjadi di beberapa negara Timur tengah, sehingga masing-masing mencari dukungan ke negara Islam yang lain.

Bagaimanapun NU tidak senang dengan Islam yang selalu mengusik kepercayan orang dengan menyebarkan brosur, propaganda serta gerilya dari pintu kepintu. Tetapi demi persatuan Islam NU tetap berusaha damai dengan kelompok Islam seperti itu.Langkah itu dilakaukan sebab ada agenda besar yang lebih penting yang harus diraih yaitu menyatukan gerakan Islam sedunia. Bagaimanapun ukhuwah yang tendensius, hanya sekadar mencari pendukung, atau sedang terancam dan terpojok, tetapi itu harus tetap dikelola  sebagai jembatan menuju ukhuwah yang sebenarnya.

Ukhuwah haruslah didasari atas ketulusan hati, karena ada persamaan nilai, persamaan cita-cita, ukhuwah ini akan berjalan abadi, atas dasar saling percaya, saling menghormati dan mencintai. Sementara ukhuwah yang manipulatif hanya didasarkan pada kepentingan sesaat, di mana kepentingan sudah diraih maka ukhuwah akan dicampakkan. Cinta kasih berubah jadi caci-maki, kebersamaan berubah menjadi ancaman, ketulusan berubah menjadi kebencian dan seterusnya. Di situ sejarah konflik anatar aliran dan madzhab kembali berulang baik dalam bentuk yang latin seperti adanya ketegangan hingga dalam bentuk yang manifes terjadinya konflik terbuka.

Karena ukhuwah Islamiyah merupakan suatu keharusan, sementara NU telah pengalaman dengan berbagai bentuk ukhuwah, karena itu NU tetap menjalankan prinsip ukhuwah Islamiyah itu dengan segala risikonya. NU berani mengambil risiko itu, karena memang tanggung jawabnya sebagai organisasi social keagamaan yang toleran. Kedua karena NU merasa mampu mengatasi segala implikasi seandainya prinsip tersebut diinkari oleh pihak lain. Setidaknya dengan menegakkan prinsip itu NU tetap memiliki akses ke seluruh organisiasi Islam dengan berbagai aliran dan mazhab yang ada.

Ukhuwah sebagai prinsip apapun risikonya harus dijalankan, sebab bagi NU ukhuwah Islamiyah bukan sekadar slogan yang hanya enak didengar, tetapi senbuah tanggung jawab yang penuh beban. Terkadang harus menahan caci-maki, sakit hati, serta kerepotan mengelolanya. Tetapi dengan berbagai pengalaman yang beresiko itu NU bertahan menjadi organisasi Islam terbesar dan disegani, sehingga tetapi mampu menjaga keseimbangan tidak ahanya dalam mkehidupan beragama tetapi juga dalam berbangsa. Peran itu sekarang semakin meluas, ketika NU selalu diminta kontribusinya dalam mengatasi konflik antar agama di berbagai belahan dunia. (Mun’im DZ)


Sumber :
http://nu.or.id/page/id/dinamic_detil/3/8349/Analisa_Berita/Ketulusan_dalam_Ukhuwah_Islamiyah.html


......

Komentar

Postingan Populer