Gerhana, NU Imbau Umat Islam Salat Sunnah & Sedekah, Kader PKS Laksanakan Sholat Khusuf Berjamaah

Gerhana, NU Imbau Umat Islam Salat Sunah & Sedekah, Kader PKS Laksanakan Sholat Khusuf Berjamaah


Ilustrasi (Foto: Dok Okezone) 


Gerhana Bulan total akan terjadi dini hari nanti nanti sekira pukul 01.00 WIB. Fenomena alam ini bisa dilihat di secara kasat mata di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan adanya fenomena ini, sesuai ajaran Islam, Ketua Lajnah Falakiah PBNU KH Ghozalie Masroer menganjurkan umat Islam untuk mendirikan salat sunah. Khusus bagi nahdliyin ajakan melaksanakan salat dan bersedekah dikirim lewat SMS.

"PBNU dalam hal ini sudah mengimbau kepada umat dalam amanah 2011. Selain itu, juga menyebarkan kabar ini lewat SMS dan para kiai, untuk menyikapi peristiwa astronomis ini sesuai dengan agama, yaitu berdoa, solat, khutbah, dan sedekah," ungkapnya kepada okezone, Rabu (15/6/2011).

Lanjutnya, siapa saja dan di mana saja bisa melakukan salat sunah gerhana, baik sendiri-sendiri maupun berjamaah. Salat sunah Gerhana ini dianjurkan dilakukan pada saat gerhana tampak, sebelum atau sesudahnya tidak dianjurkan.

"Di musala bisa, di masjid bisa, di rumah sendirian juga bisa. Kalau salat berjamaah dianjurkan khutbah, kalau sendirian ya enggak usah," terangnya.

Kiai Ghozalie menjelaskan, gerhana bulan itu ada tujuh fase. Untuk fase pertama dan kedua tak bisa dilihat kasat mata, yang bisa dilihat itu fase selanjutnya. Fenomena gerhana bulan yang bisa dilihat dini hari nanti pada pukul 01.35 WIB, itu fase awal gerhana bulan sebagian (masuk penumbra).

“Pada pukul 02.27 WIB awal gerhana total, pada 03.14 WIB perkenaan total, ini puncaknya, lalu akhir perkenaan total 04.01 WIB, setelah itu akhir gerhana sebagian pada 04.52 WIB dan setelah itu terang kembali. Ini menurut saya, karena tentunya para ahli berbeda-beda, paling selangnya lima menit," ungkapnya.

Saat terjadi gerhana, terutama pada lima fase di atas, Kiai Ghozalie mengatakan umat muslim dianjurkan untuk berdoa, takbir, salat sunah, dan bersedekah. Ini dilakukan untuk mengunngkapkan rasa sukur sebagai bukti kekuasaan Allah.

Ia juga mengatakan gerhana bulan ini tak ada hubungannya dengan penghitungan kalender hijriah yang biasa dilakukan untuk menentukkan awal Ramadan.

"Enggak ada kaitannya ini dengan awal bulan, gerhana ini bukan untuk penghitungan awal bulan. ini cuma peristiwa alam, peristiwa astronomi biasa, untuk meningkatkan keimanan kita," jelasnya. 
Sementara itu adanya Fenomena alam Gerhana Bulan total yang diperkirakan akan terjadi pada Kamis (16/6) sekitar pukul 01.00 WIB, juga tidak dilewatkan oleh para kader PKS Jakarta dalam rangka menjalankan Sunnah Rosululloh.
Direncanakan untuk wilayah Jakarta Selatan, tepatnya di daerah Mampang, Sholat Khusuf (Gerhana Bulan) akan dilaksanakan di Masjid Al Hikmah. Jl. Bangka 2 Pela Mampang Jaksel. 
Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Mampang Prapatan bekerja sama dengan DKM Masjid Al Hikmah.

Bagi umat Islam yang akan bergabung untuk berjamaah Sholat Khusuf  bersama di Masjid Al Hikmah dihimbau untuk hadir lebih awal.


Gerhana Bulan Total Bisa Dinikmati Selama 100 Menit 
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
 Terjadinya gerhana bulan total pada Kamis 16 Juni dini hari tadi diperkirakan berlangsung cukup lama. Gerhana dimulai terjadi mulai pukul 01.23 WIB hingga 05.02 WIB.

Dalam rentang waktu itu akan terjadi gerhana bulan total selama 100 menit. “Tapi itu bukan yang terlama, yang terlama bisa sampai 160 menit,” ungkap peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Prof Thomas Djamaluddin kepada okezone, Rabu (15/6/2011).

Bulan pada saat itu, kata Profesor Thomas, akan gelap karena tertutupi bayangan bumi. Ia menjelaskan, gerhana bulan kali ini bisa dilihat secara kasat mata, mengingat keadaan iklim lebih kering ketimbang pada Desember nanti.

Dia juga mengatakaan bahwa gerhana dapat dilihat dihampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah Timur Indonesia, Papua, yang tak bisa menikmati proses terakhir dari gerhana karena bulan sudah terbenam.

  Gerhana Bulan Jangan Dimaknai Pertanda Musibah
Gerhana bulan akan terjadi dini hari nanti mulai pukul 01.23 WIB hingga 05.02 WIB. Fenomena alam ini bisa dilihat secara kasat mata di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Papua.

Menanggapi hal tersebut, PBNU mengajak masyarakat menanggapi fenomena ini sebagai bukti kekuasaan Tuhan. Gerhana bulan adalah fenomena astronomis biasa dan tak ada hubungannya dengan musibah.

Hal ini dikatakan Ketua Lajnah Falakiah PBNU KH Ghozalie Masroeri untuk menghindari kesesatan nalar tentang cerita-cerita rakyat yang mengatakan bahwa akan terjadi sebuah musibah ketika fenomena gerhana terjadi.

"Terjadinya gerhana bulan dan matahari itu tak ada hubungannya dengan kematian, kesengsaraan, dan musibah. Itu adalah peristiwa astronomis, peristiwa alam yang menunjukkan bukti kekuasaan Allah dan harusnya dapat meningkatkan keimanan kita," ujarnya kepada okezone, Rabu (15/6/2011).

Kiai Ghozalie juga menganjurkan, sesuai dengan ajaran agama, setiap orang yang melihat gerhana bulan untuk melakukan salat sunah dua rakaat. Sambil bercanda dia juga mengatakan bahwa gerhana bulan ini tak ada hubungannya dengan kejadian yang terjadi akhir-akhir ini, apalagi kasus Nazaruddin.

"Lalu untuk yang melihat gerhana bulan itu diimbau untuk melakukan salat sunah gerhana dan melakukan kepedulian sosial, misalnya bersedekah. Jadi ini tak ada kaitannya dengan yang terjadi akhir-akhir ini, apalagi soal Nazarudin," candanya.


Sumber :
http://news.okezone.com
http://www.islamedia.web.id
-------------------- 

Komentar

Postingan Populer