Menjadi Aktifis Dakwah



MENJADI AKTIFIS DAKWAH*
Oleh : Fadil Nurul Hasan

Seorang Aktivis dakwah ketika bergabung di dalam barisan dakwah maka ia berada disana berdasarkan kemauan, keikhlasan, serta tidak ada paksaan dari siapapun.ibarat kita membeli makanan maka kita membeli dengan selera kita yang tidak disertai dengan paksaan dari orang lain. Para aktivis dakwah berada dalam jalannya bukan karena dia dijebak secara tiba-tiba menjadi anggota jamaah dakwah.Ia harus mengetahui peran, fungsi, tugas dan kewajibannya dalam menyandang gelar “ Aktivis Dakwah”.

Menjadi Aktivis dakwah adalah amanah yag harus kita jaga karena hal itu yang membedakan dengan kebanyakan orang. Jangan sampai tingkah laku kita mencerminkan tingkah laku yang bukan seorang aktivis dakwah karena hal itu dapat memperburuk dan mempersulit jalan dakwah. Aktivis dakwah adalah orang-orang pilihan. Ketika orang masih tidur kita sudah bangun, ketika orang bangun kita sudah berjalan, ketika orang berjalan kita sudah berlari.

Menjadi aktivis adalah sebuah keniscayaan bagi seluruh umat muslim. Aktivis dakwah adalah pioner sebuah perubahan dalam masyarakat dan berbangsa menuju perbaikan yang menyeluruh di segala bidang kehidupan. Aktivis dakwah ibarat sekumpulan Singa di Hutan, dimana Singa yang menjadi pemimpin di Hutan , mereka yang mengatur segala kebijakan yang ada di hutan. Dan aktivis dakwah harus menjadi pemmpin dan panutan dalam bermasyarakat. Keberadaannya sangat diharapkan bukan sebaliknya keberadaannya tidak berarti atau meresahkan masyarakat.

Bencana besar jika aktivis dakwah menyeru kepada kebaikan tetapi dia tidak melakukan kebaikan itu. Seorang aktivis dakwah haruslah memiliki sinergisitas antara yang diucapkan dengan perbuatannya. Obyek dakwah tidak hanya mendengar kata-kata manis dari Da’i tetapi dia juga merasakan keindahan perbuatannya. Jika para aktivis dakwah bertentangan antara yang diseru dengan tingkah lakunya maka itu adalah sebuah bencana besar yang dapat menghambat, mempersulit, bahkan bisa mematikan gerakan dakwah. Alkisah dia sebuah hutan hiduplah seekor serigala, dia merupakan penguasa hutan tersebut. Sang penguasa hutan tersebut selalu melebih-lebihkan kemampuan yang ada dalam dirinya, sehingga para penghuni hutan banyak yang tidak percaya kepada dia, sebentar lagi akan ada pemilihan penguasa baru di hutan. Sang serigala mencalonkan diri lagi untuk menjadi penguasa, pada waktu perhitungan dia kalah telak dengan pesaingnya kemudian dia mengalami stress kemudian beberapa hari sang serigala dikabarkan meningggal dunia. Naudzubillah semoga aktivis dakwah bukanlah seperti cerita diatas.

Menjadi aktivis dakwah merupakan sebuah amanah dimana ada sebuah kewajiban yang kita harus lakukan. Aktivis dakwah merupakan orang yang peka terhadap kondisi lingkungannya mulai dari lingkungan keluarga, sekolah , masyarakat , bangsa dan negara. Ada sebuah hadist yang menyatakan bahwa “sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain”. Dia merasa gelisah ketika di lingkungannya terjadi ketidakberesan, ketidakadilan, penindasan , dan sebagainnya. Dia merasa harus secepatnya mengatasi masalah-masalah yang ada. pikirannya selalu dicurahkan dalam perbaikan umat. Waktunya dihabiskan sebagian besar untuk mengurus umat. Dia tidak merasa letih dan payah dalam mengurus umat. Letih dan payah bagi aktivis dakwah adalah karunia yang tak bernilai harganya dari Allah SWT. Letih dan payah merupakan awal dari sebuah kesuksesan gerakan dakwah. Penderitaan yang dihadapi aktivis dakwah merupakan sebuah ujian. Aktivis dakwah mempunyai prinsip bahwa penderitaan yang dihadapi adalah sebuah tonggak meraih sebuah kesuksesan besar dalam dakwah. Hal ini dapat kita lihat ketika Rosulullah pada masa awal menyebarkan dakwahnya dia mengalami banyak sekali penderitaan, mulai dari caci-maki , ancaman , siksaaan dan lain-lain. Kemudian setelah beberapa tahun dakwah islam mulai diterima di arab pada saat itu dan akhirnya menjadi agama yang besar sampai sekarang.

Seorang aktivis dakwah adalah pilar pokok dalam sebuah gerakan dakwah. Dia merupakan penghubung antara dakwah dan objek dakwah . dia ibarat sebagai distributor antara produsen dan konsumen, ibarat sebagai sinar antara matahari dan bumi. Aktivis dakwah merupakan orang-orang yang besar yang ada di muka bumi ini. Kepergiannya akan banyak meninggalkan kesedian bagi lingkungannya. Kepergiannya tidak akan menghentikan amalan-amalannya karena kebaikan di dunia pahalanya terus mengalir meskipun dia menuju kehidupan akhirat. Semoga kita merupakan aktivis dakwah yang sebenar-benarnya. Amin.....

*Sumber: http://mahad-ukhuwah.com/content/view/37/59/

---------------------

Komentar

Postingan Populer