Pengukuhan Tim Kepanduan PKS Se-Eks Kar. Pekalongan (Bonus Video Taujih Ust Teguh)

TIM KEPANDUAN DPD PKS KOTA PEKALONGAN  MENGIKUTI PENGUKUHAN TIM KEPANDUAN DPD PKS SE-EKS KARESIDENAN PEKALONGAN

Tim Kepanduan DPD PKS Kota Pekalongan Sabtu-Sabtu-Ahad 28-29 Mei 2011 kemaren mengikuti Agenda bersama Tim Kepanduan DPD PKS Se-Eks Karesidenan Pekalongan.

Bertempat di Sungai Gung, tepatnya di Bendungan Danawarih, Lebak Siu Kabupaten Tegal Tim DPD PKS Kota Pekalongan bersama Tim Kepanduan Se-Eks Karesidenan Pekalongan lainya yang meliputi Kota/Kab Pekalongan, Batang, Pemalang, Kota/Kab Tegal, dan Brebes di selakukan Pengukuhan Tim Kepanduan DPD PKS Se-Eks Karesidenan Pekalongan.

Berangkat dari Pekalongan Sabtu 28 Mei jam 20.00 dari Kantor DPD PKS Kota Pekalongan , dengan 15 orang personil Tim Kepanduan Inti DPD PKS Kota Pekalongan,. Tim  dipimpin oleh Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPD PKS Kota Pekalongan, Akh Choirul Umam,  menuju Slawi Tegal sampai ditempat acara pembukaan jam 21.30. Acara Pembukaan ddimulai jam 22.00 dibuka oleh Koordinator Kepanduan Eks Karesidenan Pekalongan Akh M Ali Mubarak.

Tim Kepanduan DPD PKS Kab. Batang
Dengan semangat membangun ukhuwah diantara Tim Kepanduan Se-Eks Karesidenan Pekalongan, kegiatan pengukuhan ini dilakukan secara serentak. Setelah melakukan perjalanan Pekalongan-Slawi Tegal dan dilanjutkan acara pembukaan, seluruh peserta diperkenankan ber-istirahat di Masjid Imam Syafi'i Slawi Tegal.

Regu Yarmuk dibawah Komando Akh Radikal Arif

Pukul 01.30 pagi dinihari seluruh peserta dibangunkan, perjalanan (long march) segera dimulai. Korlap di pandu langsung oleh Akh M Ali Mubarak. Tim DPD PKS Kota Pekalongan terbagi dalam dua kelompok regu, Regu Khondak dan regu Yarmuk. Ana ada di regu Yarmuk, yang dikomandani oleh Akh Radikal Arif

Dalam long march (jalan kaki) ini, korlap menyampaikan rambu-rambunya : Semua bekal (makanan dan minuman) semuanya harus ditinggal kecuali yang diberi oleh panitia (panitia memberikan masing-masing 1 butir telur dan 1 botol kecil air akua -red), Qiyamullail disela-sela perjalanan, sholat subuh berjamaah, menjaga perkataan dari perkataan yang kotor dan mengganggu, masing-masing regu untuk menjaga keutuhan regunya masing-masing, serta boleh saling melewati regu lain.

Serius nich ye.... ingat mati ya... terima kasih Ustadz Teguh atas Taujihnya 
yang ingatkan akan pentingnya jiddiyah (kesungguhan) dalam berjuang.

Kami diberangkatkan dari halaman Masjid Imam Syafi'i, berjalan melewati berbagai tikungan, perkampungan, tepian sungai, sawah dan hutan. Disepanjang perjalanan yang gelap kami menjumpai sebagian penduduk yang sedang menonton televisi, ya ... menonton pertandingan Final Liga Champions Barcelona Vs Manchester United.  Sebagian dari kamipun nampak mulai membuka HP-nya untuk melihat hasil pertandingan, saat itu skor baru 2-1 untuk Barca. Sekitar pukul 03.00 kami berhenti di sebuah tikungan jalan yang ada sungai dengan aliran deras, kami memutuskan untuk Qiyaamullail. Sehabis Qiyaamullail, kami sempatkan berbicara dengan penduduk setempat yang sedang jaga malam pada saat itu sambil istirahat sejenak.

 Ustadz Teguh Rosyanto saat memberikan Taujih Ruhani

Perjalanan kami lanjutkan, dan saat waktu subuh tiba, kami masih berada di tepian sungai yang beraliran air cukup deras, kami putuskan untuk sholat subuh berjamah ditempat itu juga. Saat akan melakukan sholat, karena suasananya masih gelap sempat kebingungan juga arah kiblatnya mana? . Alhamdulillah ada warga sekitar yang sedang melakukan perjalanan kaki, melihat pakaiannya yang memakai sarung dan kopiah mungkin mereka mau ke masjid terdekat, mereka menunjukkan arah kiblat, kamipun segera melaksanakan Sholat Subuh berjamaah yang diimami oleh Ustadz Husni Mubarak (bukan mantan presiden Mesir lho -red) dan dilanjutkan dengan Wirid dan Do'a Al-Matsurat.
 
Habis sholat subuh, perjalanan dilanjutkan, nampak keindahan alam bumi slawi hingga lebak siu mulai terlihat, aliran air sungai yang masih bersih hingga bantaran sungai yang masih baik., serta dataran tinggi di seberang jalan dan nampak di kejauhan puncak Gunung Slamet nampak jelas terlihat. Dan, yang menakjubkan ada Sungai air terjun dengan  yang tinggi dengan aliran airnya yang sangat deras. Subhaanallah betapa indahnya, ....dan kayaknya sangat membahayakan juga, bila ada orang yang tercebur arus sungai terjun.

Jam 07.00 pagi kami sampai di tepian sungai Gung, hingga beberapa saat kemudian kami sampai di Bendungan Danawarih yang nampak indah dan mempesona. Bendungan  Danawarih dibangun pada  tahun 1912  peninggalan penjajah  Belanda (Ya..salah satu jasa penjajah Belanda adalah adanya berbagai peninggalan Bendungan yang kokoh dan kuat), kemudian dibangun kembali tahun 1972. Bendungan dengan luas arealnya 14207 ha ini, pembangunannya kembali dilaksanakan selama satu tahun, mulai tgl 29-6-1972 dan selesai pada tgl 7-2-1973, dan peresmian pembangunan kembali Bendungan Danawarih yang merupakan SAL INDUK Sungai Gung ini, dilaksankan pada tgl tiga bulan Desember tahun 1973  oleh  bapak Menteri PUTL saat itu,  Ir. Sutami.

Di atas dan disekitar areal Bendungan itulah bangunan ukhuwah dan saksi sejarah pengukuhan Tim Kepanduan PKS Se-Eks Karesidenan Pekalongan dilaksanakan. Berbagai acara simulasi dan permainan  dilaksanakan, di atas bendungan dan juga di dalam aliran air sungai Gung. Setelah senam dan habis digoyang  dengan permainan air dan berbasah ria disungai, pada pagi saat sebelum sarapan, terlebih dahulu diberikan sarapan Rohani dan mendapatkan Taujih Ruhiyah oleh Ustadz Teguh Rosyanto, yang begitu menggugah dan menyemangati seluruh peserta untuk menggapai surganya Allah. Ustadz Teguh ini adalah aset Dakwah di PKS yang langka, beliau ini orator, ceramah-ceramahnya menggelora dan inspiratif.  Beliau ini asli Tegal, termasuk generasi awal Dakwah berbasis Tarbiyah di Eks Karesidenan Pekalongan, beristrikan orang Sapuro Kota Pekalongan. Keluarga istri beliau tinggal di sekitar  komplek pemakaman Sapuro Pekalongan. 

Ust Teguh, demikian panggilannya, dalam salah satu bagian yang beliau sampaikan, bahwa bagi seorang yang beriman almaut atau kematian adalah tempat istirahat untuk menjemput sorganya Allah, sedangkan dunia bagi seorang mukmin adalah tempatnya untuk jiddiyah (bersungguh-sungguh) beribadah, berjuang dan berdakwah, serta tidak menyia-nyiakan waktu yang ada, sehingga saat kedatangan almaut disambutnya dengan senyum kesenangan. Sementara bagi orang kafir, bagi orang yang tidak beriman, dunia adalah tempatnya bersenang-senang, berfoya-foya, bermaksiat, sehingga maut adalah momok, sesuatu yang menakutkan, sangat ditakuti. Kita tidak tahu, kapan dan dimananya almaut itu akan datang, itu urusan Allah, yang jelas Almaut pasti akan datang, kita semua pasti akan mati. Bagi kita yang terpenting adalah mempersiapkan bekalnya untuk menghadapi almaut. Almaut akan datang kapan saja. sambutlah almaut dalam keadaan kita sedang beribadah, kita sedang berjuang di jalan Allah, kita sedang berjiddiyah (bersungguh-sungguh) menegakkan agama Allah SWT. Kita siapkan agar kita siap dengan datangnya maut dengan kesenangan dan kebahagiaan.

Setelah seluruh rangkaian acara dari malam-pagi-siang, akhirnya di akhiri dengan Pengukuhan Tim Kepanduan PKS Se-Eks Karesidenan Pekalongan dengan dipunca'i dengan acara Pesta Air di sungai Gung.

Pak Budi Sihabudin (Ketua DPC PKS Pekalongan Timur) bersama
Pak Bambang di atas Bendungan Danawarih Lebak Siu Tegal


 Video Taujihat Ustadz Teguh Rosyanto 1





Video Taujih Ustadz Teguh Rosyanto 2







-----

Komentar

Postingan Populer