Asmaul Husna 4 : Al-Quddus (Yang Maha Suci)

AL-QUDDUS
(Yang Maha Suci)



Kata Quddus memiliki akar kata yang sama dengan kata qadasa yang berarti "suci". Asma Al-Quddus bermakna "mutlak tidak memiliki kekurangan, ketidaksempurnaan, kekurangan, maupun kelemahan". Seluruh kesempurnaan dan kemutlakan yang mungkin ada. Dia melebihinya dan Dialah puncaknya.

Imam Al-Ghazali bahkan berpendapat, Al-Quddus adalah kemahasucian Allah dari segala bentuk kesempurnaan yang masih bisa diduga oleh mahluk. Menurutnya, sungguh tidak patut bila seorang raja dikatakan sekedar sebagai "Sang bukan-rakyat". Raja adalah raja. Maka, Al-Quddus adalah mutlak dan ada di atas segala kesempurnaan yang terpahami. 


Kata quddus memiliki makna yang berbeda dengan sabbah. Kedua kata ini di dampingkan dalam QS. Al-Baqarah [2] : 30, "Padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan meng-quddus-kan Engkau".

Taqdis adalah menyucikan-Nya dari tidak mutlaknya kesempurnaan, sedangkan tasbih berasal dari akar kata sa-ba-ha yang berarti 'hanyut' atau "menjauh". Bertasbih adalah menjauhkan diri dari segala dugaan terhadap Allah maupun prasangka buruk atas kehendak-Nya, dan membiarkan diri hanyut dalam kekaguman atas kesempurnaan-Nya maupun hanyut dalam kehendak-Nya. Ke-quddus-an Allah adalah mutlak, dan Ia sama sekali tidak membutuhkan pengakuan akan hal itu.




Sumber : AL-MUJIB Al-Qur'an dan Terjemahannya, Edisi Asmaul Husna dan Do'a.

=============

Komentar

Postingan Populer