"Kader PKS, Too Good to be True?" : by Ummu Alisha

"Kader PKS, Too Good to be True?"



 ***



Tulisan soal kader PKS di Inggris ‘memicu’ debat, setidaknya oleh dua pembaca Kompasiana.




Yang satu curiga, jangan-jangan cerita soal kerja-kerja kader tersebut fiksi. Hoax. Rekaan. Ia mempertanyakan kerja kader tersebut. Apa benar kader bernama Arif tersebut mau berdakwah ke berbagai kota di Inggris tanpa uang saku?



Jawaban atas pertanyaan tersebut sebagian ada di kolom komentar artikel yang sama yang diturunkan oleh blog berita PKS, PKS Piyungan. ("Di London, Aku Berubah Setelah Bertemu Kader PKS")



Para pembaca di situs PKS Piyungan menceritakan Arif-Arif lain yang ada di Eropa.



Ada satu benang merah di sini. Bahwa uang, dalam bentuk honor, uang saku, atau apapun namanya, bukan segala-galanya. Juga bukan motivasi Arif ketika melakukan kerja-kerja dakwah.



Saya tahu dan kenal Arif dari dekat. Kadang ia memang terima uang saku, tapi uang saku ini ia kembalikan. Kalau pun tak bisa dikembalikan, ia bisanya infakkan.



Oya, satu lagi. Sebenarnya kerja Arif ini tidak terlalu istimewa. Masih banyak Arif-Arif lain yang bekerja tanpa pamrih di desa-desa terpencil Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.



Mereka lebih dahsyat. Lebih heroik.



Ada Arif di Jakarta yang ditugaskan untuk kerja dakwah di Sumatera. Ia bisa sampai ke Sumatera beberapa hari kemudian dengan jalan darat, dengan menumpang aneka kendaraan umum.



Ada juga yang berhari-hari naik perahu dengan ombak ganas di antara jajaran pulau-pulau di Maluku Utara untuk menyambangi desa.



Mengapa mereka mau melakukannya?



Sederhana saja. Keinginan untuk membela agama Allah. Juga keinginan untuk melihat pribadi-pribadi yang salih. 



Mengubah orang-orang atau masyarakat tidak gampang. Tapi Arif tahu bahwa mengubah masyarakat bisa dimulai dengan meningkatkan kualitas pribadi. Orang per orang. One person at a time.



Dan melihat pribadi-pribadi yang sudah berubah, yang makin salih, yang makin ber-Islam, menjadi kepuasan tersendiri bagi Arif.



Orang lain boleh mencibir, menaruh curiga, atau tak percaya. Tapi cobalah sedikit membuka mata, telinga, dan terutama mata hati.

Sesungguhnya Arif ada di mana-mana…


*http://politik.kompasiana.com/2013/03/28/kader-pks-too-good-to-be-true-540903.html

Komentar

Postingan Populer