PKS menobatkan Habibie sebagai Guru Demokrasi Indonesia
Antara Habibie dan Anis Matta*
BJ Habibi dan Anis Matta (Foto: Istimewa)
SuaraRepublika.co, JAKARTA – Presiden Republik
Indonesia ke 3 Prof. Dr. Ing. BJ Habibie merupakan salah satu pemimpin
negara yang mampu menginspirasi. Cerita perjalanan hidup Habibie mampu
membangkitkan semangat perjuangan anak bangsa. Suka duka perjuangan
Habibie ibarat sebuah drama yang menembus batasan jiwa, sehingga tak
heran jika ada tetesan air mata dan semangat bergelora saat menonton
film Habibie dan Ainun.
Drama kehidupan Habibie mengajarkan tentang cinta yang beriringan
dengan kehidupan politik dan kekuasaan. Cinta Habibie kepada bangsa dan
rakyat Indonesia begitu mendalam, sehingga tidak bisa dibius oleh nafsu
kekuasaan.
Ada persamaan antara mantan Presiden Republik Indonesia BJ Habibie
dengan Presiden PKS Anis Matta. Mereka sama-sama mengajarkan cinta dalam
kehidupan politiknya. Mereka sama-sama mencintai rakyat dan negara
Indonesia. Mereka sama-sama berjuang dalam meperbaiki kehidupan bangsa
dengan cinta.
Pelajaran cinta dalam politik dan kekuasaan yang dipraktekkan oleh
Habibie ternyata mampu menginspirasi kader PKS. Presiden PKS Anis Matta
juga mengambil banyak pelajaran dari kisah perjuangan Habibie.
Untuk menghormati jasa Prof. Dr. Bacharudin Jusuf Habibie, PKS
menobatkannya sebagai Guru Demokrasi Bangsa. Penghargaan itu diberikan
atas dasar teladan kepempinan yang demokratis selama masa kepemimpinan
Habibie dalam membangun bangsa Indonesia.
Penghargaan itu disampaikan oleh Presiden PKS, Anis Matta usai acara
Dialog Demokrasi dan Peradaban yang digelar dalam rangka peringatan hari
jadi PKS ke-15, di Jakarta, Kamis (11/4/2013) kemarin.
“Pak Habibie adalah sosok spesial bagi PKS. Inspirasinya mengajarkan
bahwa politik dan kekuasaan harus didekati dengan cinta dan bukan untuk
kepentingan pragmatis dan golongan semata. Inilah Budaya politik yang
menjadi inspirasi bagi PKS,” kata Anis Matta.
Habibie punya cinta yang begitu besar kepada negara, Anis Matta dan
kader PKS juga punya budaya politik dengan cinta.”Politik menjadi lebih
manfaat, lebih adil dan lebih indah dengan cinta. Kata Jalaluddin Rumi,
jika ada cinta dalam hatimu, pasti ada cinta pada yang lain,” kata Anis
dalam orasinya di Hotel Lombok Raya, Nusa Tenggara Barat, Minggu
(7/4/2013) lalu.
Dikatakan Anis Matta, pelajaran penting dari Habibie adalah pada
kemampuannya untuk mendekati politik dan kekuasaan dengan cinta. Bagi
Habibie, meninggalkan kekuasaan bukanlah sesuatu yang harus diratapi
dengan kesedihan. Hal itulah yang juga harus dilakukan sebagai budaya
politik PKS.
“Seseorang yang merebut kekuasaan dengan cinta maka akan meninggalkan
kekuasaan dengan cinta. Cinta yang besar kepada rakyat daripada
kepentingan pragmatisnya. Inilah budaya politik yang diajarkan Pak
Habibie dan menjadi inspirasi PKS untuk terus berkiprah dalam
demokrasi.Kekuasaan dan politik adalah sarana untuk menuju kesejahteraan
rakyat,” kata Anis seraya menyemangati kader PKS lainnya.
Ketua Fraksi PKS DPRRI, Hidayat Nurwahid, menyatakan Habibie
meninggalkan pesan demokrasi yang monumental bagi bangsa Indonesia
seperti kebebasan pers, keran politik untuk berdirinya parpol baru dan
otonomi daerah.
Hidayat Nurwahid Berharap, penghargaan bagi Habibie meningatkan
generasi muda dan pemimpin saat ini untuk menjaga nilai-nilai demokrasi.
Karena itu,dasar-dasar demokrasi sudah diletakkan oleh para founding
fathers dan disegarkan oleh Habibie.
“PKS berharap, Pak Habibie dapat terus memberikan sumbangsih bagi
bangsa ini. Menularkan jiwa demokrasi kepada anak-anak muda, dan
memotivasi bangsa ini untuk selalu menjaga Indonesia sebagai Negara
demokratis terbesar di dunia,” ujar Hidayat.
Komentar
Posting Komentar