Anis Matta : Tidak Sulit Memimpin Indonesia
Anis Matta: Tidak Sulit memimpin Indonesia
Tanjungpinang (ANTARA News) – Presiden
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta berpendapat, tidak sulit
untuk memimpin Indonesia, asalkan orang yang memimpin tahu bagaimana
mengurus kesepakatan.
“Pada dasarnya orang Indonesia mudah untuk sepakat. Oleh karena sifat
dasar ini maka tidak terlalu sulit untuk memimpin negara ini,” ujar
Anis Matta saat berpidato di halaman Masjid Sultan Riau di Pulau
Penyengat, Sabtu.
Dia mengatakan, bangsa Indonesia mempunyai kepercayaan diri untuk
menjadi bangsa besar. Pemilu tahun 2014 yang akan datang merupakan babak
baru, dan diharapkan memiliki pemimpin yang mampu menciptakan Indonesia
jaya.
“Babak baru ini saya istilahkan dengan gelombang ketiga Indonesia,” ujarnya.
Gelombang Indonesia yang pertama menurut Anis Matta adalah pada saat
Indonesia menjadi sebuah bangsa dan negara. Sedangkan gelombang kedua
yakni Indonesia menjadi negara yang modern.
Gelombang kedua ini dimulai dari Orde Lama hingga orde reformasi.
“Saat Orde Lama ada demokrasi namun tidak ada pembangunan. Sementara
Orde Baru ada pembangunan namun tidak ada demokrasi. Dan Orde Reformasi
ada pembangunan dan ada demokrasi,” ujarnya.
Gelombang Indonesia yang ketiga adalah gelombang Indonesia baru,
yakni orang mudanya lebih dominan. Orang-orang muda ini mempunyai
pendidikan yang bagus dan pendapatan yang bagus.
“Inilah faktor utama yang akan mendongkrak Indonesia baru. Saya
namakan dominasi orang-orang muda ini dengan The New Majority. Harus ada
orang yang mampu mengelola The News Majority ini,” katanya.
Anis juga mengatakan, Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang
berjiwa besar. Orang yang berjiwa besar itulah yang disebut pahlawan.
“Pada dasarnya Indonesia ini rumit namun harmonis. Kita lihat saja baju batik, betapa rumitnya namun harmonis,” kata Anis.
Indonesia memiliki 300 etnis namun tetap harmonis karena faktor pengikatnya adalah Islam.
Islam mendahulukan kemanusiaan ketimbang kesukuan. Dengan sifat-sifat
dasar Islam yang dimiliki Indonesia akan menjadi negara besar di
dunia,” kata Anis.
Dia menambahkan transisi demokrasi di Indonesia berjalan lancar karena nilai-nilai dasar Islam itu.
“Bahkan negara-negara Arab saja gagal menjalankan demokrasi. Kita
lihat Mesir, baru dua tahun berdemokrasi, kini kembali ke tirani,”
katanya.
Dalam kesempatan kunjungan ke Pulau Penyengat ini Presiden Anis Matta
dan rombongan selain mengunjungi Masjid Sultan Riau juga ke Makam Raja
Haji Fisabilillah dan keluarga kesultanan Riau Lingga.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Sumber : www.anismatta.net
Komentar
Posting Komentar