Suami Romantis
Suami Romantis
by Cahyadi Takariawan
Para
istri sangat ingin suaminya bersikap romantis. Namun jangan sampai
membandingkan suami dengan sesuatu atau seseorang yang lain, karena
tidak ada orang yang senang dibandingkan.
1. Jangan membandingkan suami anda dengan robot, karena itu akan menyakiti hatinya,
Istri : “Kalau Papa bersikap monoton itu kan sama dengan robot. Hanya manusia yang bisa romantis... Robot tidak bisa romantis”.
Suami : “Sudahlah, tidak masalah aku kau anggap robot. Yang penting engkau tidak ribut meminta aku romantis...”
2. Jangan bandingkan suami anda dengan binatang, karena itu lebih menyakitkan.
Istri : “Papa tahu angsa kan? Angsa itu binatang yang sangat romantis. Angsa itu binatang monogami, yang setia kepada pasangannya selama bertahun-tahun, bahkan kesetiaan angsa itu bisa seumur hidup. Masak Papa kalah sama angsa...”
Suami : “Ya sudah, Mama nikah sana sama angsa, biar romantis...”
3. Jangan bandingkan suami anda dengan sinetron atau film, karena itu bukan kejadian nyata.
Istri : “Suami romantis itu seperti yang di sinetron atau film-film.. Mereka sangat mesra kepada istrinya...”
Suami : “Aku juga akan seperti itu kalau menjadi bintang film, karena di film para artis tidak main dengan istrinya... Ia bisa romantis karena itu bukan istrinya...”
4. Jangan pula membandingkan suami anda dengan suami orang lain, akibatnya lebih fatal.
Istri : "Papa, jadi suami itu yang romantis gitu loh.. Seperti pak Chandra suami bu Dewi, tetangga depan rumah kita. Setiap pagi selalu memeluk dan mencium bu Dewi sebelum berangkat kerja. Papa coba seperti Pak Chandra dong..."
Suami : "Aku sih mau saja seperti pak Chandra, tapi bu Dewi mau gak sama aku?"
Nah, biarlah suami anda menjadi dirinya sendiri, yang tengah berusaha belajar romantis. Tidak perlu dibandingkan dengan robot, tidak perlu dibandingkan dengan hewan, tidak perlu dibandingkan dengan suami orang lain, atau dengan film dan sinetron. Anda hanya perlu lebih sabar memahami prosesnya.
1. Jangan membandingkan suami anda dengan robot, karena itu akan menyakiti hatinya,
Istri : “Kalau Papa bersikap monoton itu kan sama dengan robot. Hanya manusia yang bisa romantis... Robot tidak bisa romantis”.
Suami : “Sudahlah, tidak masalah aku kau anggap robot. Yang penting engkau tidak ribut meminta aku romantis...”
2. Jangan bandingkan suami anda dengan binatang, karena itu lebih menyakitkan.
Istri : “Papa tahu angsa kan? Angsa itu binatang yang sangat romantis. Angsa itu binatang monogami, yang setia kepada pasangannya selama bertahun-tahun, bahkan kesetiaan angsa itu bisa seumur hidup. Masak Papa kalah sama angsa...”
Suami : “Ya sudah, Mama nikah sana sama angsa, biar romantis...”
3. Jangan bandingkan suami anda dengan sinetron atau film, karena itu bukan kejadian nyata.
Istri : “Suami romantis itu seperti yang di sinetron atau film-film.. Mereka sangat mesra kepada istrinya...”
Suami : “Aku juga akan seperti itu kalau menjadi bintang film, karena di film para artis tidak main dengan istrinya... Ia bisa romantis karena itu bukan istrinya...”
4. Jangan pula membandingkan suami anda dengan suami orang lain, akibatnya lebih fatal.
Istri : "Papa, jadi suami itu yang romantis gitu loh.. Seperti pak Chandra suami bu Dewi, tetangga depan rumah kita. Setiap pagi selalu memeluk dan mencium bu Dewi sebelum berangkat kerja. Papa coba seperti Pak Chandra dong..."
Suami : "Aku sih mau saja seperti pak Chandra, tapi bu Dewi mau gak sama aku?"
Nah, biarlah suami anda menjadi dirinya sendiri, yang tengah berusaha belajar romantis. Tidak perlu dibandingkan dengan robot, tidak perlu dibandingkan dengan hewan, tidak perlu dibandingkan dengan suami orang lain, atau dengan film dan sinetron. Anda hanya perlu lebih sabar memahami prosesnya.
Sumber : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan?ref=ts&fref=ts
Komentar
Posting Komentar